Angin

wahai angin,....
engkau yang melintasi kami,
sekarang bernyanyi dengan manis dan lembut,
sekarang berkeluh kesah dan meratap,
kami bisa mendengarnmu, tetapi tidak dapat melihatmu
kami dapat merasakan sentuhmu, tetapi tidak dapat menggambarkan bentukmu,
kau bagai samudra cinta,
di musim gugur engkau merintih, melalui lembah-lembah dan pohon-pohon menggemakan rintihanmu
dimusim dingin engkau memecahkan belenggumu dan seluruh alam memberntak
dimusim semi engkau bangun dari tidurmu, masih lemah dan lunglai
dan melalui pingsanmu enkau membangunkan ladang2 yang mulai tumbuh
di musim panas engkat bersembunyi di tabir kebisuan seolah engkau mati...